Bunda pernah mengalami harus membuang daging karena sudah terlalu lama di kulkas? Entah itu karena lupa mengolahnya atau memang belum sempat dimasak. Akan lebih buruk kalau daging tersebut sudah dimasak dan jadi santapan keluarga. Wah, ini bahaya lho, Bun. Perkiraan dari Centers for Disease Control and Prevention setiap tahun sebanyak 48 juta orang, jatuh sakit karena keracunan makanan baik di restoran atau di rumah mereka sendiri.
Menurut pedoman Departemen Pertanian AS (USDA) soal pendinginan dan keamanan pangan, ada dua jenis bakteri yang dapat tumbuh di makanan yang terlalu lama, yaitu: a. Bakteri patogen. Bakteri ini sangat berbahaya karena menyebabkan penyakit. Mereka tumbuh dengan cepat dalam makanan yang tidak dimasukkan dalam kulkas dan biasanya tidak terdeteksi dari tampilan, rasa atau bau makanan. b. Bakteri pembusuk. Bakteri ini berkembang dan tumbuh dari makanan sisa atau makanan yang terlalu lama di kulkas. Mereka mengubah rasa, tampilan dan bau makanan kita namun cenderung tak membuat kita sakit.
Mengikuti aturan penyimpanan makanan yang aman akan membantu menghindari munculnya kedua bakteri ini di makanan. Daging aman disimpan di kulkas dalam jangka waktu tertentu, setelah itu kita harus membuangnya. Ya, pasti nggak rela daging mahal-mahal harus kita buang, tapi mengonsumsi daging yang kualitasnya buruk bisa berisiko bagi kesehatan.
Apapun dagingnya, daging sapi, ayam, babi, atau ikan pastinya dapat disimpan dengan aman di freezer. Menurut pedoman USDA tentang pembekuan dan keamanan makanan, membekukan makanan hingga -18 C dapat menonaktifkan mikroba seperti bakteri, ragi, dan jamur serta memperlambat aktivitas enzim atau semua hal yang dapat menyebabkan kualitas makanan buruk.
Belum ada Komentar untuk "5 Panduan Menyimpan Daging di Kulkas supaya Aman Dikonsumsi"
Posting Komentar